Perkasa Setiap Malam 100% Tanpa Obat
Terima SMS langsung dapat DUIT

Tuesday, January 31, 2012

Ade Namnung Meninggal Dunia

Pelawak dan pembawa acara Ade Namnung (34) telah tiada. Ia meninggal dunia pada Selasa (31/1/2012) ini pukul 11.45 WIB. Ade mengembuskan napas terakhirnya di ICU Rumah Sakit (RS) Mitra Keluarga Cibubur, Jakarta Timur.

"Ya, Ade sempat dibawa ke ICU selama satu jam, sesudah itu saya langsung dengar kalau beliau sudah enggak ada," terang Rizal Prasetyo, adik Ade, ketika ditemui oleh Kompas.com di rumah duka di Pondok Bambu, Jakarta Timur, Selasa siang.

Bulan lalu, tepatnya 19 Desember 2011 siang, pria bernama asli Syamsul Effendi itu masuk ke RS Mitra Keluarga Waru, Sidoarjo, Jawa Timur. Ia dirawat di rumah sakit tersebut setelah mengalami stroke.

Di rumah sakit yang sama, kondisi kesehatan Ade kemudian sempat membaik, meskipun masih dirawat di ICU. Ketika itu, sejumlah temannya dari industri hiburan Tanah Air menjenguknya. "Tadi Ari Untung dan teman-teman artis lain sempat datang. Mereka berharap Mas Ade bisa istirahat agar cepat sembuh," cerita Rizal ketika ditemui surat kabar Surya pada 20 Desember 2011. "Barusan saya dari dalam (ICU), dia malah nyeplos minta jus durian," sambung Rizal.

Pada 9 Januari 2012, ketika diwawancara melalui telepon genggamnya, Dila, juga adik Ade, mengatakan bahwa Ade tengah menjalani terapi listrik untuk merangsang kerja saraf motorik pada otaknya, yang terganggu karena stroke. "Sekarang dia sedang menjalani terapi. Ada dua terapi, terapi biasa dan terapi listrik," jelas Dila ketika itu.

Lanjut Dila pada waktu itu, dengan kedua terapi tersebut kondisi kesehatan Ade terus membaik. "Sebetulnya, Namnung itu sekarang kondisinya sudah bagus. Dia sudah ngerasain gatal. Cuma, masalahnya, dari saraf motorik otaknya masih belum nyambung, jadi dikasih terapi," jelas Dila lagi ketika itu.

Pada waktu itu, Ade sempat pula mendaulat dirinya untuk menjadi pembawa acara ulang tahun rumah sakit tersebut. "Dia itu kepengin banget jadi MC di acara pernikahan Ussy (Sulistiawaty) dan Andhika (Pratama)," tutur Dila, berdasarkan informasi yang diperolehnya dari pihak rumah sakit bersangkutan. "Dia bilang ingin nge-MC, itu keinginannya sendiri, karena dia diundang dalam acara ulang tahun rumah sakit itu, yang isinya pasien dan karyawan rumah sakit," sambung Dila ketika itu.

Dari Surabaya, ketika kondisi kesehatannya membaik, Ade dibawa ke Jakarta. Perawatan atas dirinya dilanjutkan di RS Mitra Keluarga Cibubur, Jakarta Timur.

Saturday, January 28, 2012

KISAH MISTIS BEREDAR DI SEKITAR RUMAH KORBAN KECELAKAAN MAUT

Xenia yang mengalami kecelakaan maut di Halte Tugu Tani (Foto; Dok Okezone)

JAKARTA - Sejumlah cerita berbau mistis mulai beredar di lingkungan rumah korban tragedi berdarah yang menewaskan sembilan orang di Jalan Ridwan Rais, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu 22 Januari lalu.

Nung, tante dari Bukhari (Ari), salah seorang korban warga Tanah Tinggi, Johar Baru, mengaku sempat ada teman Ari yang mengalami kesurupan. "(Arwah) Ari masuk ke tubuh Angga. Karena dia bisa melihat (hal gaib) dan mempunyai indra keenam," kata Nung kepada okezone di kediamannya, Sabtu (28/1/2012).

Dikatakan perempuan paruh baya itu, arwah Ari yang kemungkinan meminjam raga Angga memberi salam kepada Yadi, ayah Ari.

"Dia bilang ‘Assalammualaikum’, ayahnya pun menjawab ‘Waalaikumsalam’," ucap Nung menirukan ucapan ayah korban. Yadi, lanjut Nung, lantas melarang Ari agar jangan masuk ke tubuh Angga, karena keluarganya malu.

Ditambahkan Nung, di dekat rumahnya yang sering dijadikan tempat berkumpul korban juga kerap tercium bau bunga melati. Tak hanya Angga, kata Nung, beberapa warga lain juga ada yang sempat kesurupan dan mengamuk sambil berteriak.

"Makanya besok tahlil tujuh harian. Kita mau mendoakan dan membawakan bunga. Malamnya keluarga mau pergi lagi ke sana bersama ustaz setempat," paparnya.

Nung mengatakan, arwah keponakanya meminta agar keluarga mendatangi tempat kejadian yang menewaskan dia dan tiga temannya. "Kapan mau ke sana, saya tunggu di tiang listrik dekat pohon gede. Begitu kata Ari kepada ayahnya," jelasnya menirukan perkataan Angga yang sedang kesurupan.

[Sumber: Okezone]

10 Perusak Kenikmatan Seks

SEKS adalah bagian dari pernikahan. Memang bukan bagian paling penting dalam kehidupan pernikahan secara keseluruhan, tetapi berperan banyak.

Banyak artikel tentang cara meningkatkan kehidupan seks. Namun, tahukah Anda apa yang bisa merusak kehidupan seks bersama pasangan? Adalah hal mudah merusak segala yang telah diupayakan tetap menyenangkan, termasuk seks. Seks begitu mudah rapuh karena tak hanya dikatkan dengan kepuasan fisik, tapi juga emosional (harga diri, tekanan, kritik, dan harapan).

Simak beberapa hal yang bisa merusak cerita ranjang Anda, seperti dikutip Real Beauty.



Mengharapkan seks dengan alasan sudah menikah

Setiap pasangan yang telah harus memenuhi "tugas" dalam pernikahan, karena itu mereka berutang seks pada pasangannya. Memang, seks merupakan salah satu manfaat dari menikah, tapi menjadikan seks sebagai kewajiban tentu akan terasa berat dalam pemenuhannya.

Melakukan hubungan seks pada waktu dan tempat yang sama setiap pekan

Dengan seks yang telah terjadwal, masing-masing Anda tak akan bingung kapan atau bagaimana seks akan terjadi. "Sabtu malam pukul 21.30 di tempat tidur", begitu kira-kira jadwal seks yang disepakati bersama, seperti jam kerja yang membosankan. Apakah Anda berdua tak ingin ada unsur spontanitas dalam kehidupan seks?

Menyentuh pasangan hanya jika ingin berhubungan seks

Siapa pun membutuhkan sentuhan non-seksual, seperti pelukan, ciuman, ataupun berpegangan tangan. Dengan begitu, pasangan akan tahu bahwa seks dan sentuhan berjalan seiring. Dan, tidak akan ada lagi sinyal tidak terjawab atau kesalahpahaman.

Mengabaikan foreplay dan langsung menuju babak inti

Dalam dunia serbacepat di mana kita hidup kini, rasanya, siapa yang benar-benar memiliki waktu untuk membangun seks lebih hebat? Tentu butuh waktu terlalu banyak untuk menunaikan pekerjaan ekstra. Berhentilah membuang waktu dan jadikan hubungan seks sebagai hak masing-masing.

Membiarkan baju tetap melekat selama hubungan seks

Kenikmatan seks pasangan sedikit berkurang jika Anda membiarkan tubuh tetap dibalut baju. Karena itu, kalau ia sudah telanjang, pastikan tubuh juga bugil. Kalau Anda terburu-buru (quickie sex), hanya butuh waktu sedikit untuk kembali berpakaian.

Mengkritik kinerja seksual pasangan

Bagaimana cara pasangan mengetahui daerah tubuh Anda yang cepat terangsang? Tentu jika Anda memberitahunya, selain ia mengeksplorasinya sendiri.

Berhubungan seks selagi televisi menyala

Anda ingin memastikan bahwa hubungan seks malam ini tak akan menghalangi acara favorit Anda. Namun, tak semestinya Anda menjaga televisi tetap menyala selama babak demi babak sanggama.

Menjawab telepon selama berhubungan seks

Anda tidak pernah tahu apakah panggilan yang masuk ke telepon benar-benar penting. Aturan yang sama berlaku untuk pesan teks dan e-mail. Balas ke mereka ASAP, setelah semua, Anda tidak perlu menggunakan tangan untuk berhubungan seks.

Cepat mengakhiri seks

Seks benar-benar tentang Anda. Tidak perlu bertanya pada pasangan jika ada sesuatu yang dapat Anda lakukan untuknya. Asumsikan bahwa semuanya baik-baik saja kecuali mereka mengatakan sesuatu.

Pergi secepat mungkin setelah Anda selesai

Semakin cepat selesai, semakin cepat Anda akan bisa tidur. Simpan obrolan usai hubungan seks (afterplay) untuk esok hari ketika sarapan, tanpa pelukan atau saling menyentuh

CERITA DEWASA | Video ngentot memek | Pemerkosaan Baby Sister

CERITA DEWASA | Video ngentot memek | Pemerkosaan TerbaruCerita Panas Pemerkosaan – memang di internet dari dulu banyak sekali yang mencari CERITA DEWASA | Video ngentot memek | sebagai bhan bacaan yang sangat menyenangkan sekali, maklum sebuah cerita yang membuat adernalin kita naik itu sangat mengasyikkan lho.

Cerita seks Benar-benar menjadi sesuatu yang terus di cari sepanjang masa, dari dulu sampai sekarang semua suka dengan bacaan cerita panas, kali ini kami akan memberikan refrensi sebuah CERITA DEWASA | Video ngentot memek | pemerkosaan terbaru yang kami ambil dari artikel yang ada di google, silahkan di simak di bawah ini :

perkenalkan gw Ranis Widyaningrum, umur gw 18 tahun dan tinggal bersama kakek gw . gw seorang baby sitter. CERITA DEWASA | Video ngentot memek | Pemerkosaan ini terjadi pada gw setahun yang lalu ketika selesai sekolah, ketika itu umur gw masih 17 tahun. pada suatu hari teman gw menawarkan pekerjaan dan akan membayar gw dengan mahal dan gwpun menerimanya tawaran pekerjaan itu.

Tugas pertama gw berada di tempat yang tidak terlalu baik, gw terkejut bahwa seseorang dari daerah yang berbahaya, namun tetap ingin menjadi baby sistter karena gw butuh duit saat itu. Hanya saja hari aku harus pergi dengan rok yang sangat pendek dan tidak mengenakan BH, gw turun kejalan dan semua orang menatapku dengan penuh nafsu, gw mempercepat kecepatan dan akhirnya pulang. dan tiba disebuah rumah yang indah dengan halaman penuh bunga dan seekor anjing pitbull diikat di samping pohon, sangat kontras dengan rumah-rumah lainnya.

Majikan gw mengatakan kepada gw bahwa akan ada acara reuni dan istrinya sedang mandi. akupun diajak pergi ke ruangan dan melihat sekitar 14 atau 15 orang, tampak seperti reuni, aku tidak mempertanyakan dan aku duduk di kursi di depan mereka. Semua menyaksikan kaki dan leher tapi aku tidak peduli karena aku lelah, melihat ke sekeliling, gambar, foto, namun tidak ada tanda-tanda anak-anak, hanya lukisan wanita telanjang dan lukisan pemandangan alam yang bagus. pemilik rumah mengajak gw minum, Orang-orang mengikuti gw dan menonton dan aku khawatir dan mengatakan bahwa dia harus pergi ke kamar mandi, gw jadi pergi dan melihat semua kamar dan tidak ada anak atau suara, hanya kamar kosong dengan kasur. Ketika gw meninggalkan orang itu mengatakan datang untuk mengetahui kamar anak-anak dan ada bahkan mulai, gw mengatakan kepadanya di mana mereka dan dia bilang sini pintu depan dan membuka semua orang keluar ruangan tertawa dan mengatakan bahwa? Dimana? dan dia bilang kami akan mengurus yang jalang dan mulai turun celana mereka dan gw bilang maaf ini adalah lelucon yang lewat aku pergi dari sini,? ok? dan kemudian menutup pintu dan melemparkan gw ke tempat tidur dan mengancam akan berteriak dan mulai melecehkan gw dalam empat atau lima aku tertangkap aku tidak menjerit dan membuka kaki gw dan memegang tangan dan leher. Ia akan diperkosa.

Orang yang adalah pemimpin, atau pemilik rumah, tidak membuang waktu, aku menarik celana dan merambah gw keras, aku hanya bisa menangis dan berkabung karena aku telah menutup mulutnya lalu lain datang dan merambah dari belakang dan akhirnya yang terbuat aku menghisapnya sampai mati 5 lainnya atau 7 yang telah membelai dan melakukan masturbasi gw menunggu giliran. Aku tidak bisa mengikuti, orang-orang ini memiliki anggota tampak anjing besar dan fanatik sakit dan alami. Dalam serangan ini setelah begitu banyak ejakulasi setuju untuk melakukannya pada waktu yang sama dan lebih dari mereka dan melakukannya lagi. Jadi mereka bergantian di kalangan sementara mereka meraih lima orang lainnya 3 aku diperkosa. Pada satu titik mereka membebaskan gw tanpa khawatir karena sudah mati dan shock, jadi kita akan pernah sekitar 4 atau 5 jam lurus karena aku bisa melihat melalui jendela saat sudah sore hari dan orang-orang ini tidak berhenti penetrasi gw , dibuat gw yang mengisap dan ejakulasi dalam diri gw , memukul gw , mereka tertawa, meludahi gw , menghina gw , menjilati kaki gw bahkan dengan sepatu sandal-jenis yang gw biaya begitu banyak dan yang pecah, aku menggigit tangan gw , payudara gw menggaruk punggungnya, membuat gw melihat diriku di cermin dan hantu muncul bernoda dan dipermalukan oleh kuda hitam dengan penis dan Anda bisa melihat bahwa dia tidak punya hubungan dalam waktu yang lama.

Apakah ejakulasi dari kepala hingga kaki, punya orgasme spontan bahkan mengerang seolah-olah dia menikmatinya dan hanya mendorong lebih, mereka menempatkan perangkat, aku merobek gaunku yang gw biaya banyak. Pada malam itu dan 7 akan datang sekaligus, adalah polisi, tetangga rupanya mendengar dari sisi lain dinding (di bagian rumah yang terlampir) dan menelepon polisi. Mereka ditangkap. Polisi masuk dan salah satu dari mereka bergumam fuck, modal, lihat ini dan gw terlempar dan tali shock emosional tapi masih sadar. Aku pingsan ketika gw melihat mereka. Mereka sekarang dipenjarakan selama sepuluh tahun dan perusahaan memberi gw beasiswa untuk studi gw . tidak ada kasus terhadap mereka dan gw pergi ke psikolog. Kakek dan nenek gw yang baik dan membantu gw begitulah cerita pemerkosaan dewasa yang gw alami sendiri sunguh tragis memang tapi nasi sudah jadi bubur semua telah terjadi gw pasrah saja menjalani idup ini!
sumber : ceritadewasangentot.com

Di atas adalah CERITA DEWASA | Video ngentot memek | perkosaan terbaru yang telah kami temukan, jujur saja CERITA DEWASA | Video ngentot memek | itu memang saya ambil dari blog tetangga, semoga bisa bermanfaat bagi anda.

CERITA DEWASA | Video ngentot memek | Tetanggaku Tante - Tante Yang Haus Seks

CERITA DEWASA | Video ngentot memek | Tetanggaku - Suatu ketika rumahnya sedang kosong cuma tinggal Tante Juliet bertiga dengan anak asuhnya yang masih berumur 3 tahun dan pembantunya. Tante Juliet meneleponku untuk meminta tolong membetulkan kran kamar mandinya. Tentu saja kupenuhi karena aku baginya sudah dianggap seperti keluarga di rumahnya dengan sendirinya cepat saja kupenuhi permintaan itu.


Aku datang dengan segera tapi kran rusak ternyata hanya alasan saja melainkan diminta untuk menemani sambil membantu memijiti kakinya yang katanya sedang kram. Di ruang tengah Tante waktu itu duduk di sofa panjang sedang menonton acara telenovela di televisi.

“Abis kalo nggak pake alesan betulin keran nanti nggak enak didengar keluargamu. Sini dong Son, Sony bisa bantuin mijetin kaki Tante, nggak? kaki Tante agak keram sedikit…” begitu katanya menyambutku dan langsung meminta bantuanku.
Aku mengangguk dan mendekat berlutut di depannya akan mulai memijit sebelah kakinya di bagian bawah tapi rupanya bukan di situ.
“Oo bukan di situ Son… di sini, di selangkangan ini. Nggak apa ya Tante begini, nggak usah kikuk, Sony kan udah kayak anak Tante sendiri.” katanya sambil menyingkap roknya ke atas menunjukkan daerah yang harus kupijit yaitu di selangkangan pahanya.

Tidak tanggung-tanggung, rok itu disingkap sampai di atas celana dalamnya sehingga mau tak mau terpandang juga gundukan vaginanya menerawang dari balik kain tipis celana dalamnya itu. Tentu saja, biarpun sudah dipesan lebih dulu agar aku tidak usah kikuk-kikuk, tidak urung mukaku langsung berubah merah malu dengan pemandangan yang seronok ini. Tante seperti tidak mengerti apa yang kurasakan, dia menyuruh aku mendekat masuk di tengah selangkangannya dan mengambil kedua tanganku, meletakan di masing-masing paha atasnya persis di tepi gundukan bukit vaginanya. Dia minta bagian yang katanya sering pegal itu kutekan pelan-pelan dan waktu kumulai agak bergetaran juga tanganku mengerjainya sementara Tante Juliet memejamkan matanya pura-pura menikmati pijitanku. Padahal sungguh, aku sama sekali tidak tahu bahwa aku sedang diperangkap olehnya.

“Iya di situ sering pegel Son, tapi ntar dulu.. kurang pas yang itu, Tante naikin kaki dulu… ya…”katanya. Berikutnya dengan alasan kurang puas Tante menaikan kedua telapaknya ke atas tepi sofa di mana dia sekarang minta aku memijit lebih ke dalam lagi sehingga boleh dibilang aku hanya memijit-mijit otot seputar kemaluannya saja. Pikiranku mulai terganggu karena bagaimanapun meremas-remas tepi bukit yang sedang terkangkang menganga ini mau tidak mau membuat nafasku memburu juga. Maklum, meskipun masih remaja tapi aku sudah kenal tidur dengan perempuan sehingga jelas mengenal rasa yang bisa diberikan bukit menggembung di depanku. Apalagi dalam pemandangan yang merangsang seperti ini.

Nah, di tengah-tengah kecamuk lamunan seperti ini Tante semakin jauh menggodaku.
“Ngomong-ngomong Sony udah pernah maen ama cewek, belum ?” katanya agak genit.
“Ngg… maen cewek maksud Tante pacaran?” kataku balik bertanya pura-pura tidak mengerti.
“Maksudnya tidur sama cewek, ngerasain ininya,” katanya sambil menunjuk vaginanya.

Ditanya begini wajahku merah lagi, jadi gugup aku menjawab, “Ngmm.. belum pernah Tan..” jawabku berbohong. Mungkin aku salah menjawab begini karena kesempatan ini justru dipakai tante makin menggodaku.
“Ah masak sih, coba Tante pegang dulu…” begitu selesai bicara dia sudah menarikku lebih dekat lagi dengan menjulurkan kedua tangannya, satu dipakai untuk menggantol di leherku menahan tubuhnya tegak dari sandaran sofa, satu lagi dipakai untuk meraba jendulan penisku.
“Tante pengen tau kalo bangunnya cepet berarti betul belum pernah…” lanjutnya lagi.

Entah artinya yang sengaja dibolak-balik atau memang ini bagian dari kelihaiannya membujukku, namanya aku masih berdarah muda biarpun sudah terbiasa menghadapi perempuan tapi dirangsang dalam suasana begini tentu saja cepat batangku naik mengeras. Kalau sudah sampai di sini sudah lebih gampang lagi buat dia.

“Wihh, memang cepet bener bangunnya… Tapi coba Son, Tante kok jadi penasaran kayaknya ada yang aneh punyamu…” katanya tanpa menunggu persetujuanku dia sudah langsung bekerja membuka celanaku membebaskan penisku. Aku sulit menolak karena kupikir dia betul-betul sekedar penasaran ingin melihat keluarbiasaan penisku. Memang, waktu batangku terbuka bebas matanya setengah heran setengah kagum melihat ukuran penisku.

“Buukan maen Sonyy… keras banget punyamu..” katanya memuji kagum tapi justru melihat yang begini makin memburu niatnya ingin cepat menjeratku, “Tapi masak sih yang begini belum pernah dipake ke cewek. Kalo gitu sini Tante kenalin rasa sedikit, deket lagi biar bisa Tante tempelin di sini…” lanjutnya, lagi-lagi tanpa menunggu komentarku dia memegang batangku dan menarikku lebih merapat kepadanya. Apa yang dimaksudkannya adalah dengan sebelah tangan bekerja cepat sekedar menyingkap sebelah kaki celana dalamnya membebaskan vaginanya, lalu sebelah lagi membawa penisku menempelkan kepala batangku di mulut lubang vaginanya. Di situ digosok-gosokannya ujung penisku di celah liangnya beberapa saat dulu baru kemudian menguji perasaanku.

“Gimana, enak nggak digosok-gosokin gini?” katanya tambah super genit.
Tentu, jangan bilang lagi kalau sudah begini aku yang sudah tegang dengan sinar mata redup sudah sulit untuk melepaskan diri, berat rasanya menolak kesempatan seperti ini. Aku cuma mengiyakan dengan mengangguk dan Tante Juliet meningkat lebih jauh lagi.
“Kalo gitu Sony yang nyoba sendiri biar bisa tahu gimana rasanya, tapi tunggu Tante buka ajasekalian supaya nggak ngalangin…” lanjutnya dengan cepat melepas celana dalamnya untuk kemudian kembali lagi pada posisi mengangkangnya.

Menggosok-gosokan sendiri ujung kepala penisku di mulut lubang vaginanya yang menganga tambah membuatku semakin tegang dalam nafsu, tapi untuk menyesapkan masuk ke dalam aku masih tidak berani sebelum mendapat ijinnya. Padahal itu justru yang diinginkan tante hanya saja mengira aku benar-benar masih hijau dia masih memakai siasat halus untuk menyeretku masuk.

“Ahhh… kedaleman gosokinnya…” katanya menjerit geli memaksudkan aku agak terlalu menusuk. Padahal rasanya aku masih mengikuti sesuai anjurannya, tapi ini memang akal dia untuk masuk di siasat berikut, “Tapi gini, supaya nggak keset sini Tante basahin dulu punyamu.” katanya mengajak aku bangun berdiri.

Kali ini apa yang dimaksudkannya adalah dia langsung mengambil penisku dan mulai menjilati seputar batangku, sambil sesekali mengulum kepalanya. Kalau sudah sampai di sini rasanya aku bisa menebak ke mana kelanjutannya. Dan memang, ketika dirasanya batangku sudah cukup basah licin dia pun menarik lagi tubuhku berlutut dan kembali memasang vaginanya siap untuk kumasuki. Dalam keadaan seperti itu aku betul-betul sudah buntu pikiranku, terlupa bahwa dia adalah istri dari Mas Fadli-kakak angkatku. Rangsangan nafsu sudah menuntut kelelakianku untuk tersalurkan lewat dia.

Sehingga sekalipun Tante Juliet tidak lagi menyuruh dengan kata-katanya, aku sudah tahu apa yang akan kulakukan. Ujung penis mulai kusesapkan di lubang vaginanya segera kuikuti dengan gerakan membor untuk menusuk lebih dalam. Tante sendiri meskipun mimik mukanya agak tegang, dia ikut membantu dengan jari-jari tangannya lebih menguakkan bibir vaginanya menjadi semakin menganga, untuk lebih memudahkan usaha masuk batangku. Tapi baru saja terjepit setengah, tiba-tiba SonJul anak asuhnya datang mengganggu konsentrasi teristimewa bagi Tante Juliet. Si kecil yang belum mengerti apa-apa ini naik ke sofa langsung menunggangi perut Tante seolah-olah ingin ikut bergabung dengan kami.

“Nanti dulu Dek, Mama lagi dicuntik Mas Sony… Adek maen dulu sana, ya?” agak kerepotan Tante membujuk SonJul untuk menyingkir dan kembali bermain, sementara aku sendiri tetap sibuk membor dan menggesek keluar masuk penisku untuk menanam sisa batang yang masih belum masuk. Di atas dia repot meredam kelincahan SonJul, sedang di bawah dia juga repot menyambut batangku. Sesekali merintih memintaku jangan terlalu kuat menyodokkan penisku.

“Aashhh… Sonnn… pelan Son.. memek mama sakit… jangan dicuntik keras-kerass… ” erangnya.
Untung berhasil Tante Juliet membujuk SonJul tepat pada saat seluruh batangku habis terbenam. Lega wajahnya ketika SonJul sudah mau turun kembali bermain.

“Naaa, sekarang Mama Adek mau maen sama Mas Sony dulu, ya? Ayo Mas Son… pindah ke bawah dulu, Mama Adek juga pengen ikutan ngerasain enaknya…” Tanpa melepas kemaluan masing-masing kami pun berpindah ke karpet, Tante Juliet yang di bagian bawah. Di situ begitu posisi terasa pas kami segera menikmati asyik gelut kedua kemaluan denganku memompa dan Tante Juliet mengocok vaginanya. Nikmat sanggama mulai meresap dan meskipun di tengah-tengah asyik itu SonJul juga sering datang mengganggu, tapi kami sudah tidak peduli karena masing-masing sedang berpacu menuju puncak kepuasan. Dan ini ternyata bisa tercapai secara bersamaan. Agak terganggu dengan adanya SonJul lagipula suasana kurang begitu bebas, tapi toh cukup memuaskan akhir permainan itu bagi kami berdua. Kelanjutan hubungan kami memang sulit mencari kesempatan yang lowong seperti itu lagi. Setelah yang pertama ini masih sempat dua kali kami melakukan hubungan badan tapi kemudian terputus.

Ada satu keasyikan tersendiri yang kurasakan jika sedang bercinta dengan Tante Juliet yang bertubuh montok ini. Enak rasanya bergelut dengan daging tebalnya, seperti menari-nari di atas kasur empuk berbantalkan susunya yang juga montok dan besar itu. Rasanya dalam sejarah percintaanku dengan para wanita yang kesemuanya cantik-cantik lagi berlekak-lekuk padat menggiurkan, maka cuma dengan dia satu-satunya yang berbeda. Tapi, inilah yang kusebut asyik tadi. Aku sama sekali tidak merasa menyesal dan justru selalu merindukan untuk mengulang kenangan bersama dia, hanya saja kesempatan sudah sulit sekali untuk didapat.

Kesempatan kali keempat kudapat tiga tahun setelah itu yaitu ketika aku diminta mengantar Tante Juliet untuk menghadiri upacara perkawinan seorang keluarga mereka di Las Vegas. Waktu itu rencananya aku hanya mengantar saja dan setelah acara selesai akan pulang langsung ke LA ke tempat kuliahku, tapi rupanya Tante Juliet berubah pikiran ingin pulang menumpang lagi denganku. Mau tak mau aku pun berputar melewati Washington, DC untuk mengantarkan Tante Juliet ke rumahnya dulu sebelum ke LA. Tante memang rupanya tidak ingin berlama-lama dalam kunjungannya, itu sebabnya SonJul tidak diajak serta dan ditinggal bersama pembantu serta suaminya di rumah.

Begitu, dalam perjalanan yang cuma kami berdua di mobil kami pun ngobrol dengan akrab, dengan Tante Juliet yang lebih banyak bertanya-tanya tentang keadaanku sementara aku sendiri sibuk mengemudi. Sampai kemudian menyinggung tentang kegiatan seksku, Tante Juliet memang bisa menduga bahwa aku tentu sudah banyak pengalaman galang-gulung dengan perempuan.

“Ngomong-ngomong soal kita dulu kalo sekarang Sony udah kenal banyak cewek cakep pasti kamu nyesel kenapa bikin gitu sama Tante waktu hari itu, ya nggak Son?”
“Nyesel sih enggak Tan, gimanapun kan Tante yang pertama kali ngenalin rasa sama Sony. Apalagi Sony juga punya kenangan manis dari Tante…” jawabku menyinggung hubungan intimku waktu itu dengannya.
“Tapi itu kan duluu… Sekarang dibanding-bandingin sama kenalan-kenalanmu yang lebih muda pasti kamu mikir-mikir lagi, kok mau-maunya aku sama Tante model gitu. Itupun waktu dulu, sekarang apalagi… tambah nggak nafsu liatnya, ya nggak?”
Aku langsung menoleh dengan tidak enak hati.
“Jangan bilang gitu Tan, Sony nggak pernah nyesel soal yang dulu. Malah kalo masih boleh dikasih sih sekarang pun Sony juga masih mau kok.”
“Jangan menghibur, ngeliat apanya sama Tante kok berani bilang gitu?”
“Lho kenyataan dong… Tante emang sekarang gemukan tapi manisnya nggak kurang. Malah tambah ngerangsang deh…” jawabku memuji apa adanya.
Karena memang, sekalipun dia sekarang terlihat lebih gemuk dibanding dulu tapi wajahnya masih tetap terlihat manis.
“Ngerangsang apanya Son?” tanyanya penasaran.
“Ya ngerangsang pengen dikasih kayak dulu lagi. Soalnya tambah montok kan tambah enak rasanya.” jawabku dengan membuktikan langsung meraba-raba buah dadanya yang besar itu, Tante Juliet langsung menggelinjang kegelian.
“Aaa… kamu emang pinter ngerayu, bikin orang jadi ngira beneran aja.” katanya mencandaiku.
“Lho Sony serius kok, kalo masih kepengen ngulang sama Tante. Makanya tadi Sony nanya, kalo emang masih boleh dikasih sekarang juga Sony belokin nyari hotel, nih?”
Lagi-lagi dia tertawa geli mendengar candaku.
“Yang bilang nggak boleh siapa. Tapi dikasihpun kamu pasti nggak selera lagi, kan percuma.”
“Ya udah, kalo nggak percaya.. Tapi ngomong-ngomong sebentar lagi udah gelap, Sony lupa kalo lampu mobil kemaren mati sebelah belum sempat diganti. Gimana kalo kita nyari hotel aja Tan, besok baru terusin lagi.” kataku mengajukan usul karena kebetulan memang lampu mobilku padam sebelah. Sebetulnya ada cadangan tapi ini kupakai alasan untuk mengajaknya menginap.
“Duh kamu kok sembrono sih Son.. Ayo cari penginepan aja kalo gitu, dipaksa nerusin nanti malah bahaya di jalan…”

Kupercepat laju mobilku sebelum gelap dan di kota terdekat aku pun mencari sebuah hotel. Begitu dapat aku langsung turun memesan sebuah kamar sementara Tante menunggu di mobil. Dan setelah kembali ke mobil untuk mengajak Tante turun sempat kubuktikan dulu padanya tentang lampu mobil sebelahku yang memang padam itu.

Berdua masuk ke kamar, setelah mandi dan makan malam kamipun bersantai dengan ngobrol sampai kemudian Tante mengajakku untuk pergi tidur. Kamar yang kupesan memang hanya satu tapi dilengkapi dua tempat tidur sebagaimana biasanya bentuk kamar hotel. Melihat dari keadaan ini Tante Juliet tidak mengira bahwa aku betul-betul serius dengan keinginanku untuk mengulang lagi kenangan lama. Dia baru saja mengganti baju tidur dan baru akan mulai mengancingnya ketika aku keluar dari kencing di kamar mandi langsung mendekat memeluknya dari belakang. Aku sendiri hanya mengenakan handuk berlilit pinggang setelah membuka bajuku di kamar mandi.

“Gimana Tan, masih boleh dikasih Sony nggak..” bisikku meminta di telinganya tapi sambil mengecup leher bawah telinganya diikuti kedua tanganku mulai meremasi masing-masing susunya.Tersenyum geli dia karena sudah sampai di situ pun dia masih mengira aku cuma bercanda menggoda.
“Apanya yang enak sih sama orang yang udah gembrot dan tua gini, Son…” tanyanya penasaran.
“Buat Sony sih nggak ada bedanya, malah Sony kangen deh Tan…”
Sambil bicara begitu kubuka lagi satu kancing daster tidurnya yang baru terpasang, sehingga bagian depan tubuhnya terbuka berikut kedua susunya yang bebas karena Tante sengaja tidur tanpa memakai kutang, untuk kemudian tanganku berlanjut meremasi susu telanjangnya itu. Tante membiarkan saja tapi dia bertanya mengujiku dengan nada setengah ragu kepadaku.
“Masak sih kangen sama Tante? Kan kamu biasanya sama cewek-cewek cakep, yang masih muda lagi langsing-langsing badannya…?” katanya lagi.
“Justru melulu sama yang begituan, Sony malah bosan… Sony suka sama Tante yang montok…”
“Kamu bisa aja…”
“Lho bener Tan. Montoknya Tante ini yang bikin enak, mantep rasanya. Apalagi yang ini.. hmmm.. sekarang tambah montok berarti tambah enak lagi rasanya..” kali ini sebelah tanganku sudah kujulurkan ke bawah meremas-remas gemas gundukan vaginanya.

Tante Juliet merengek senang, sekarang baru dia percaya dengan keseriusanku. Apalagi ketika dia juga membalas menjulurkan tangannya ke belakang, di situ dia mendapatkan bahwa di balik handuk itu aku sudah tidak mengenakan celana dalam lagi. Tanpa diminta lagi dia sendiri membuka lagi daster tidur sekaligus juga celana dalamnya sendiri untuk bersama-sama telanjang bulat naik ke tempat tidur.

Wanita berwajah cantik diusianya mencapai 32 tahun ini memang sudah mekar tubuhnya, tapi tubuhnya masih cukup kencang lagi mulus sehingga montoknya berkesan sexy yang punya daya tarik tersendiri. Dan aku juga jujur mengatakan bahwa aku merindukan kemontokannya, karena baru saja melihat dia terbuka sudah langsung terangsang gairah kelelakianku. Sebab dia belum lagi merebah penuh, masih duduk di tengah pembaringan untuk mengurai gelung rambutnya, sudah kuburu tidak sabaran lagi. Kusosor sebelah susunya, sebelah lagi kuremas-remas gemas, dengan rakus mulutku mengenyot-ngenyot bagian puncaknya, mengisap, mengulum dan menggigit-gigit putingnya.

“Ehngg… gelli Soon.. Iya, iya, nanti Tante kasih… deh…” merengek kegelian dia karena serangan mendadakku.
“Abis gemes sih Tan…” sahutku cepat dan kembali lagi menyerbu bagian dadanya.
Melihat begini Tante Juliet mengurungkan merebahkan badannya, untuk sementara bertahan dalam posisi duduk itu seperti tidak tega menunda ketidaksabaranku. Air mukanya berseri-seri senang, sebelah tangannya membelai-belai sayang kepalaku dan sebelah lagi lurus ke belakang menopang duduknya, ditungguinya aku melampiaskan rinduku masih pada kedua susunya yang montok dan besar itu.

Seperti anak kecil yang asyik sendiri bermain dengan balonnya, begitu juga aku sibuk mengerjai bergantian kedua daging bulat gemuk itu untuk memuaskan lewat rasa mulut dan remasan gemasku. Sampai berkecapan suara mulut rakusku dan sampai meleyot-leyot terpencet, terangkat-angkat dan jatuh terayun-ayun, membuat Tante Juliet kadang meringis merintih atau merengek mengerang saking kelewat gemas bernafsu aku dengan keasykanku, tapi begitupun dia tidak mencegah kesibukanku itu. Baru setelah dirasanya aku mereda, diapun bersiap-siap untuk memberikan tuntutan kerinduanku yang berikutnya.

Ini karena dilihatnya aku sudah cukup puas bermain di atas dan sudah ingin berlanjut ke bawah, yaitu sementara mulutku masih tetap sibuk tapi tangan yang sebelah mulai kujulurkan meraba selangkangannya, segera Tante Juliet pun merubah posisi untuk memberi keleluasaan bagiku. Tubuhnya direbahkan ke belakang sambil meluruskan kedua kakinya yang duduk terlipat menjepit selangkangannya, langsung dibukanya sekali agar aku bisa mencapai vaginanya. Mulutku masih terus mengejar menempel di sebelah susunya tapi tanganku sekarang sudah bisa memegang penuh bukit vaginanya. Bukit daging tebal setangkup tanganku yang ditumbuhi bulu-bulu keriting halus ini langsung kuremas-remas gemas, darah kelelakianku pun tambah mengalir deras.

Keasyikan yang baru menarik perhatian baru juga, berpindah dulu aku ke tengah selangkangannya yang kudesak agar lebih mengangkang sebelum kutarik kepalaku dari susunya. Tante mengira aku sudah akan mulai memasukinya, dia sempat menyambar batangku yang sudah tegang dan melocok-locok dengan tangannya sebentar. Seperti ingin lebih mengencangkan lagi tapi ada terasa bahwa dia juga merindukan batangku, bisa terbaca dari remasan gemasnya yang menarik-narik penisku. Begitu posisiku terasa pas, aku pun memindahkan mulutku turun menggeser ke bawah dengan cara menciumi lewat perutnya sampai kemudian tiba di atas vaginanya yang terkangkang. Di sini konsentrasiku terpusat dengan mengusap-usap dan memperhatikan dulu bentuk vaginanya. Ini untuk pertama kali aku mendapat kesempatan melihat jelas kemaluannya yang sudah pernah tiga kali kumasuki, tapi karena waktunya sempit tidak sempat kulihat dengan nyata.

Betul-betul suatu pemandangan yang merangsang sekali. Bukit segitiga yang menjendul dengan dagingnya yang tebal itu ditumbuhi bulu-bulu yang begitu lebat, tidak cukup menutupi bagian celah lubang yang diapit pipi kanan kirinya. Tepi bukit itu persis seperti pipi bayi yang montok menggembung, saking tebalnya sehingga menjepit bibir vagina hanya terkuak sedikit meskipun pahanya sudah kukangkangkan lebar-lebar. Penasaran kukuakkan bibir vaginanya dengan jari-jariku untuk melihat lebih ke dalam, tapi belum lagi jelas, Tante Juliet sudah menegurku dengan muka malu-malu merengek geli.

“Ahahngg… Sony mau ngeliat apa di dalem situ sih Son…?” katanya sambil meringis.
Aku tidak menyahut tapi sebelum dia berubah pikiran untuk mencegahku, langsung saja kusosorkan mulutku ke tengah lubang yang baru kukuakkan itu. “Ssshh Sonyyy… ahhh… ammpuunnn… Sonnn!” Betul juga. Tante Juliet menjerit malu, tangannya refleks ingin menolak kepalaku tapi sudah terlambat. Sebab begitu menempel sudah cepat kusambung dengan menjilat dan menyedot-nyedot tengah lubangnya. Adu ngotot berlangsung hanya sesaat karena Tante kemudian menyerah, menganga dengan wajah tegang dia ketika geli-geli enak permainan mulutku mulai menyengat dia.

Untuk berikutnya aku sendiri mulai meresap enaknya mengisap vagina montok yang baru pertama kudapat darinya. Lagi-lagi ada keasyikkan tersendiri, karena tidak seperti dengan milik cewek lain yang pernah tidur denganku, umumnya celah lubang mereka terasa kecil karena tepi kanan kirinya tidak setebal ini. Milik Tante Juliet justru penampilannya kelihatan sempit tapi kalau dikuakan malah jadi merekah lebar dan dalam. Disosor mulutku yang mengisap rakus, seperti hampir tenggelam wajahku di situ dengan pipiku bertemu pipi vaginanya.

Di bagian inipun untuk beberapa lama kupuaskan diriku dengan menyedot menjilat-jilat tengah lubangnya, sesekali menyodok-nyodokkan ujung lidah kaku lebih ke dalam, membuatnya mengejang sampai membusung dadanya. Atau juga menggigit-gigit klitoris, menarik-nariknya serta menjilati cepat membuatnya menggelinjang kegelian. Serupa dengan puting susunya, bagian inipun sudah mengeras tanda dia sudah terangsang naik berahinya, tapi Tante Juliet juga tetap membiarkan aku bermain sepuas-puasnya untuk melampiaskan rinduku. Ketika kurasa sudah cukup lama aku mengecap asyik lewat mulutku dan sudah cukup matang dia kubawa terangsang, barulah aku mulai memasukkan penisku ke dalam vaginanya. Di sini baru giliran Tante untuk ikut melampiaskan rindunya kepadaku terasa dari sambutannya yang hangat.

Seperti pengalaman yang kuingat, Tante Juliet bukan type histeris dengan gaya merintih-rintih dan menggeliat-geliat erotis, tapi dalam keadaan saat ini tidak urung meluap juga gejolak rindunya lewat caranya tersendiri kepadaku. Yaitu seiring putaran vagina laparnya menyambut masuknya penisku, tubuhku pun ditarik menindihnya langsung didekapnya erat mengajakku berciuman. Yang ini juga sama hangatnya karena begitu menempel langsung dilumat sepenuh nafsunya. Berikutnya kami yang sama saling merindukan seolah tidak ingin melepaskan dekapan menyatu ini. Seluruh permukaan tubuh depan melekat erat dengan bagian atas kedua bibir saling melumat ketat sedang bagian bawah kedua kemaluan pun bergelut hangat. Aku yang memainkan penisku memompa keluar masuk diimbangi vaginanya yang diputar mengocok-ngocok. Ini baru namanya bersetubuh atau menyatukan tubuh kami, karena hampir sepanjang permainan kami melekat seperti itu. Hanya sekali kami menunda sebentar untuk menarik nafas dan kesempatan ini kupakai dengan mengangkat tubuhku dan melihat bagaimana bentuk wanita montok dalam keadaan sedang kusetubuhi ini. Ternyata suatu pemandangan yang mengasyikkan sekaligus makin melonjakkan gairah kejantananku. Di bawah kulihat vaginanya diputar bernafsu, seolah kesenangan mendapat tandingan yang cocok dengannya.

Memperhatikan vagina di bawah itu bagaikan mulut bayi berpipi montok yang kehausan menyedot-nyedot botol susunya sudah menambah rangsangan tersendiri, apalagi melihat keseluruhan goyangan tubuh Tante Juliet. Seluruh daging tubuhnya ikut bergerak teristimewa kedua susunya yang berputaran berayun-ayun tambah menaikkan lagi rangsang kejantananku, sampai aku tidak tahan dan kembali turun menghimpit dia karena sudah terasa akan tiba di saat ejakulasiku. Pada saat yang sama Tante Juliet juga sudah merasa akan tiba di orgasmenya, dia yang mengajak lebih dulu dengan menyambung lumatan bibir tadi untuk menyalurkannya dalam permainan ketat seperti ini. “Hghh ayyo Soon.. Nnghoog.. hrrhg…” dengan satu erang tenggorokkan dia membuka orgasmenya disusul olehku hanya selang beberapa detik kemudian.

Kami sama mengejang dan sempat menunda sebentar ketika masuk di puncak permainan, tapi segera berlanjut lagi melumat dengan lebih ketat seolah saling menggigit bibir selama masa orgasme itu. Baru setelah mereda dan berhenti, yang tinggal hanya nafas turun naik kelelahan dan tubuh terasa lemas. Cukup luar biasa, karena meskipun tidak berganti posisi atau gaya tapi permainan terasa nikmat dengan akhir yang memuaskan. Malah seluruh tubuh sudah terasa banjir keringat saking serunya berkonsentrasi dalam melampiaskan kerinduan lama kami. Untuk itu aku begitu melepaskan diri hanya duduk di sebelahnya agar keringat di punggungku tidak membasahi sprei tempat tidur.

“Gimana Son rasanya barusan..?” Tante Juliet mengujiku sambil tangannya mengusap menyeka-nyeka keringat di punggungku. Aku berputar menghadap dia.
“Makanya Sony tadi ngotot minta, soalnya udah yakin duluan memek montok Tante ini bakal ngasih enak..” jawabku dengan meremas mencubit-cubit vaginanya.
“Udah enak, puas lagi.. Tapi Tante sendiri, gimana rasanya sama Sony?” balik aku bertanya padanya.
Mendapat pujianku air mukanya bersinar senang, ganti dia memujiku.
“Sama kamu sih nggak usah ditanya lagi, Son. Dulu aja kalau nggak sayangin kamu masih muda sekali, udah mau terus-terusan Tante ngajakin kamu.”
“Oya? Kok tadi diajak masih kayak ogah-ogahan?”
“Bukan ogah-ogahan, tapi takut ketagihan sama Sony…” jawabnya bercanda sambil tertawa.
“Kalau tante mau, Sony mau kok married ama tante…”kataku.
“Akh… apa Son… kamu becanda ya… Tante kan udah punya suami…”katanya.
“Tante nggak usah bohong deh… mas Fadli kan nggak bisa normal lagi tante… Sony tahu kalau mas Fadli sekarang punya penyakit impoten… ya kan tante…”kataku.
“Kamu tahu darimana Son… tapi tante akui kalau mas Fadli nggak bisa bikin tante puas…”katanya sambil menangis.
“Nah… gimana tante suka kan ama Sony… selama ini hubungan Sony dengan cewek-cewek lain itu hanya sekedar fun aja kok tan… Sony sebenarnya cinta ama tante dari pertama pertemuan kita dulu…”kataku sambil ngecup bibirnya.
“Son… benarkah ucapanmu itu… Sony benar mencintai tante yang udah tua ini…?”tanyanya.
“Ya tante, Sony cinta ama tante dan Sony mau married ama tante…” kataku sambil meluk tubuh dia.
“Oh… Son… tante juga suka ama kamu…”katanya sambil meluk tubuh aku.
“I Love You Juliet…”kataku.
“I Love You too Sony…”katanya.
Lalu, kami berpelukan erat dan bahagia menyertai kami berdua.

TAMAT

http://www.bokepindonesia.info

Jangan Sepelekan Gangguan Organ Intim Ini

Sebagai wanita, hukumnya wajib untuk selalu menjaga kesehatan organ intim. Selain selalu menjaga kebersihan vagina, Anda juga tak boleh menyepelekan gejala tertentu, yang bisa jadi pertanda adanya gangguan kesehatan.


Gejala yang muncul merupakan cara tubuh untuk memberitahu Anda adanya masalah. Misalnya, rasa sakit yang luar biasa saat berhubungan intim, atau kejang otot vagina.

"Meskipun Anda merasa malu dengan gejala yang muncul, hal terbaik adalah berkonsultasi dan memeriksakan diri ke dokter," kata Michele Curtis, MD, a profesor obstetri dan ginekologi University of Texas, Amerika Serikat, dikutip dari Woman's Day.



"Saat Anda berovulasi di tengah siklus menstruasi, tubuh dalam puncak kesuburan. Vagina akan mengeluarkan cairan lebih banyak dibandingkan biasanya," kata Sandra Reed, MD, juru bicara American Congress of Obstetricians and Gynecologists.

Kondisi tersebut merupakan hal normal. Namun, jika cairan bergumpal, putih dan bentuknya seperti keju cottage, kemungkinan Anda mengalami infeksi jamur. Hal ini disebabkan Ini pertumbuhan berlebih jamur candida, yang selalu ada dalam vagina. Stres, sakit, konsumsi obat tertentu bisa jadi penyebabnya.

Tapi, jika keputihan berkepanjangan, warnanya juga berubah jadi kehijauan atau kekuningan, bisa jadi Anda mengalami penyakit menular seksual. Untuk itu, segera periksakan diri ke dokter.

2. Gatal kemerahan

Jika vagina terasa gatal, kemerahan dan terlihat meradang, Anda mungkin mengalami dermatitis vulva. Ini merupakan reaksi alergi terhadap suatu iritan, yang sumbernya bisa apa pun, seperti gel mandi atau serat pakaian sintetis.

"Kadang-kadang ruam yang muncul setelah berhubungan seksual, mungkin karena sang wanita alergi terhadap kondom lateks atau cairan pelumas. Bisa jadi juga alergi terhadap sperma, urin atau keringat pasangan," kata Dr Curtis.

Ruam juga bisa jadi gejala herpes. Biasanya dimulai dengan sensasi kesemutan dan kemudian terdapat benjolan merah kecil atau luka lecet berwarna putih. Jika Anda atau pasangan Anda memiliki gejala herpes, sebaiknya hindari dulu berhubungan seksual dan periksakan diri ke dokter.

3. Nyeri saat buang air kecil

Jika frekuensi buang air kecil Anda cukup sering dan disertai rasa sakit, bisa jadi dipicu infeksi saluran kemih. Faktanya, hubungan seksual yang terlalu sering dapat meningkatkan risiko infeksi kandung kemih.

"Hubungan seks juga dapat memperparah infeksi kandung kemih dan menyebabkan infeksi yang lebih serius, disebut sistitis," kata Dr. Curtis.

4. Kejang otot

Apakah vagina Anda mengatup atau terasa menekan saat disentuh atau ketika mencoba untuk berhubungan seks? Jika demikian, bisa jadi Anda mengalami vaginismus.

Vaginismus memengaruhi 6 persen wanita dan menyebabkan kejang tak terkendali pada otot-otot dinding vagina, yang membuat penetrasi menyakitkan. Penyebab kejang dan nyeri belum diketahui secara detail.

Kemungkinan besar pemicunya adalah kondisi emosi, seperti trauma seksual masa lalu atau kecemasan tentang hubungan. Dibutuhkan terapi fisik dan konseling, untuk mengatasi hal ini.

5. Sakit saat berhubungan seksual

Menurut World Health Organization (WHO), sekitar 22 persen wanita mengalami kondisi yang disebut dyspareunia atau rasa sakit saat berhubungan seksual. Biasanya, disebabkan posisi bercinta yang tidak nyaman.

Tapi jika kondisi terus-menerus terjadi penyebabnya bisa banyak hal. Seperti, kista, infeksi pada rahim atau saluran tuba, bekas luka jaringan, endometriosis atau fibroid. Jangan menunda, untuk segera memeriksakan diri ke dokter. (umi)

• VIVAnews

Empat Zona Erotis Yang Tersembunyi Pada Wanita

Sentuhan dari pasangan di tiap lekukan tubuh, selalu bisa menimbulkan sensasi berbeda. Terutama, di beberapa area yang banyak orang mengistilahkannya: zona erotis.

Zona ini seringkali tak diketahui pasangan. Area tubuh mana saja yang termasuk zona erotis tersembunyi pada wanita? Coba eksplorasi empat area ini, siapa tahu akan menimbulkan sensasi berbeda saat bercinta.

1. Belakang lutut

Spot seksual mana yang paling sering terabaikan di bagian tubuh wanita? Jawabannnya adalah belakang lutut. Kulit di belakang lutut yang sangat halus dan sensitif ini seringkali terlewatkan saat bermesraan.

"Beberapa wanita menemukan area ini sangat menarik dan menyenangkan ketika disentuh atau dibelai dengan sentuhan atau belaian lembut," kata Michael Krychman, MD, CM, dari Southern California Center for Sexual Health and Survivorship Medicine, California, seperti dikutip dari Woman's Day.

Area lutut lainnya yang juga bisa membangkitkan gairah bila disentuh adalah puncak lutut. Jadi, jangan segan untuk meminta pasangan menyentuh bagian lutut.

2. Perut

Saling menggelitik perut dengan pasangan, menurut Amy Levine, seorang terapis seks, bisa jadi 'skenario' seksi. Rasa geli juga bisa membangkitkan gairah, terutama yang bersumber di area perut.

"Mungkin tak semua wanita mengalami efek yang sama. Tapi ada wanita yang mencapai orgasme hanya dengan stimulasi di bagian perut," kata Levine.

3. Kulit kepala

Saat di salon, Anda pasti sangat suka saat dipijat di kepala. Anda bisa sangat menikmatinya, bahkan hingga tertidur. Apa penyebabnya? Kulit kepala menutupi ujung saraf yang sangat sensitif.

Mintalah pasangan untuk memijat kulit kepala Anda. Dengan dipijat, ketegangan yang Anda alami akan berkurang. Apalagi, jika pasangan yang melakukannya. Pijatan di kulit kepala juga akan merangsang peningkatan aliran darah dan produksi hormon dopamin dan serotonin. Efeknya, semakin bergairah untuk bermesraan.

4. Leher

Leher merupakan bagian tubuh yang sangat sensual. Menurut Levine, Anda akan 'merugi', jika melewati area leher. “Minta pasangan untuk memijat atau mencium lembut dari batas garis rambut hingga pangkal leher. Dan, rasakan sensasinya," kata Levine.

• VIVAnews

Bagus Nggak Sih Ngeseks Setiap Hari?

BERHUBUNGAN seks memang terasa menyenangkan. Tapi apakah hubungan intim yang dilakukan setiap hari menjadi hal yang luar biasa?

Jika kenikmatan seks adalah rutinitas Anda setiap hari, dapat dipastikan fisik Anda mungkin lebih loyo bahkan mungkin hanya sedikit sekali keuntungan yang Anda raih secara fisik dan psikis. Padahal kegiatan seks itu harus sama-sama dinikmati baik oleh Anda maupun pasangan.

Mengenai hal itu, dr Ferryal Loetan, sex consultant & rehabilitation specialist dari Win Klinik Kamar Sutera memaparkan pandangannya.

"Sebenarnya tak ada batasan yang mengatur seberapa lama atau seberapa sering aktivitas seksual dilakukan. Hubungan intim itu dapat dilakukan tergantung dari kemampuan dan kesehatan tubuh seseorang," ucap dr Ferryal saat berbincang dengan okezone melalui telepon genggamnya, Kamis (23/10/2008).

Kemampuan seseorang, lanjut dr Ferryal, akan berbeda antara yang satu dengan yang lain.

"Semisal pasangan yang lebih dewasa, pasti akan berbeda pandangannya terhadap hubungan intim. Karena libido orang yang masih remaja itu lebih kuat dan tidak terkendali, sementara orang dewasa lebih bisa mengontrol dan mempertimbangkan keinginan seksualnya," ungkapnya.

Lebih lanjut dokter berkacamata ini menuturkan, hubungan intim itu lebih diutamakan kualitas, bukan kuantitas. Jadi meskipun sering melakukan hubungan seksual setiap hari, tanpa adanya kualitas itu sama saja bohong.

"Apalagi pada wanita, tidak mudah bagi mereka untuk mendapatkan orgasme. Beda dengan pria yang lebih mudah orgasme, tubuh wanita itu lebih susah dapat terpuaskan. kalau pria tidak lihai atau tidak gampang memuaskan wanita, maka tak heran bila kaum hawa lebih menyukai hubungan seks yang berkualitas daripada kuantitas yang dilakukan setiap hari," paparnya panjang lebar.

Ditambahkan oleh pria berkumis ini, hubungan intim akan terasa menyenangkan saat kedua belah pihak saling menikmatinya.

"Inti dari semua ini adalah bahwa hubungan seksual itu lebih indah bila diinginkan kedua belah pihak dan Anda berdua saling menikmatinya. Jadi tidak hanya salah satu pihak perempuan atau laki-laki saja yang menyukai kegiatan tersebut, karena tidak akan ada manfaatnya. Bukan hanya sekadar hubungan intim, tapi diinginkan, dinikmati, dan keduanya merasa terpuaskan," pungkasnya

www.okezone.com

Orgasme Juga Bisa Sebabkan Sakit Kepala

Adaisinya - Meski memiliki banyak manfaat kesehatan, orgasme saat berhubungan seksual ternyata juga dapat menyebabkan sakit kepala pada beberapa orang. Kebanyakan sakit kepala seks memang tidak berbahaya, namun juga bisa menjadi tanpa masalah yang serius.

Sakit kepala saat berhubungan seks (sex headaches) disebabkan oleh aktivitas seksual, terutama orgasme. Penderitanya mungkin akan merasa nyeri di kepala dan leher, yang terjadi karena meningkatnya gairah seksual. Atau lebih umum, Anda mungkin mengalami sakit kepala yang tiba-tiba parah tepat sebelum atau selama orgasme.

Kebanyakan sakit kepala seks tidak perlu dikhawatirkan. Tetapi beberapa dalah menjadi tanda masalah serius, seperti masalah dengan pembuluh darang yang memberi makan otak.

Sakit kepala seks biasanya memiliki beberapa gejala, antara lain seperti dilansir Mayoclinic, Sabtu (28/1/2012):

  1. Memberikan peringatan dan terjadi dalam waktu beberapa detik saat orgasme
  2. Sakit yang berdenyut atau menusuk
  3. Seringkali dimulai sebagai rasa nyeri pada kedua sisi kepala
  4. Dapat menyebabkan penegangan otot leher dan rahang
  5. Terjadi secara bertahap selama beberapa menit sebelum orgasme
  6. Semakin intensif bila gairah seksual meningkat


Kebanyakan sakit kepala seks berlangsung sekitar 30 menit, namun ada yang mengalami hingga beberapa jam. Banyak orang yang memiliki sakit kepala seks akan berlangsung beberapa bulan dan kemudian hilang untuk satu tahun atau lebih tanpa ada rasa sakit kembali.

Setiap jenis aktivitas seksual yang mengarah pada orgasme, termasuk masturbasi, oral seks dan hubungan seks, dapat memicu sakit kepala seks. Sakit kepala jenis ini lebih sering terjadi pada laki-laki dan memiliki riwayat migrain.

Apa penyebabnya?

Penyebab paling umum adalah pengetatan atau penegangan otot kepala dan leher selama aktivitas seksual, yang terjadi beberapa menit sebelum orgasme.

Berbagai sakit kepala seks yang terjadi tiba-tiba saat orgasme juga bisa disebabkan oleh:

  1. Respon terhadap tekanan darah meningkat dan denyut jantung selama orgasme
  2. Pendarahan di dalam atau di sekitar otak (subarachnoid hemorrhage)
  3. Perdarahan di dalam dinding (diseksi) dari arteri yang menuju ke otak
  4. Stroke
  5. Penggunaan beberapa obat seperti pil KB
  6. Infeksi sinus
  7. Penyakit arteri koroner
  8. Glaukoma
  9. Pheochromocytoma (tumor langka yang berkembang dalam inti kelenjar adrenal).


Sakit kepala seks biasanya tidak menjadi perhatian serius, namun konsultasikan dengan dokter segera bila Anda mengalami sakit kepala seks yang cukup parah atau secara tiba-tiba.

Tuesday, January 24, 2012

CERITA DEWASA | Video ngentot memek | Nikmatnya Malam Pertama

Inilah sebuah kisah dewasa atau cerita seks sebuah malam pertama yang hot yang menarik untuk anda baca!


Bila sebut sahaja malam pertama, pasti kalian semua akan membayangkan dua mempelai yang asyik merayakan diri sebagai "Raja Sehari". Setelah penat melayat sanak dan saudara di siang hari, maka saat yang ditunggu-tunggu untuk merasai kenikmatan malam pertama pasti dinantikan. Namun apa yang ingin aku kongsikan bersama pembaca-pembaca sekalian bukanlah kenikmatan bersama isteriku melayan ranjang di malam pengantin tetapi kisah sewaktu aku menghadiri majlis perkahwinan bapa saudaraku iaitu Adik kepada papaku..

*****

Setelah semua barang siap dikemas, maka kami sekeluarga pun bertolak ke rumah Adik papaku yang berada di Kota Tinggi. Perjalanan yang memakan masa hampir dua jam, membuatkan aku lebih selesa tidur di bangku belakang dari melayan Adik dan Mamaku yang dari tadi asyik berceloteh. Kenderaan yang lalu agak berkurangan kerana cahaya matahari baru sahaja hendak membuka matanya menyinari bumi. Sememang hari cuti begini, orang lebih suka berehat di rumah dari memenatkan badan melayan suasana luar yang riuh dengan drama masing-masing.

Sampai sahaja di perkarangan rumah aku lihat ramai sanak dan saudara yang sudah sampai membanjiri ruang laman rumah bapa sandaraku. Begitu juga dengan jiran-jiran tetangga, sibuk memerah keringat membantu menjayakan majlis pada hari ini. Melihat wajah ceria Abang Zamri yang akan menamatkan zaman bujang begitu sibuk menyeliakan diri untuk persiapan persandingannya.

Tepat jam 2.30 petang, kedengaran pukulan kompang bergema memecah keriuhan di rumah pengantin. Dua mempelai seperti "Pinang di belah dua" sama padan dan sama cantik beriringan naik ke pelamin. Dengan baju songket berwarna merah hati dan pelamin putih ke kemerah-merahan, menonjolkan diri Abang Azman dan Kak Rita sebagai "Raja Sehari". Setelah puas bertepung tawar dan bergambar kenangan diambil, maka kedua pengantin mula melayan jiran-jiran, sanak saudara dan sahabat handai yang hadir mengucapkan tahniah di atas pembinaan masjid yang baru dibina ini.

Semakin petang, tetamu semakin ramai yang pulang dan aku juga sibuk mengemaskan balik barang-barang yang telah selesai digunakan. Sedang asyik aku mengemas, tiba-tiba bahuku ditepuk dari belakang.

"Abang Zack rajinnya, sampai kita pun dia tak perasan" sergah sepupuku dari belakang.
"Eh! Reen, bila sampai? Tak nampak pun tadi" jelasku dengan nada terperanjat.
"Yelah, orang sudah lupa kita, orang bandarlah katakan".
"Macamana nak kenal, dulu bulat tapi sekarang.. Sudah macam Siti Norhaliza".
"Abang Zack, mak suruh pegi hantar barang ni kat rumah Pak Lang," suaranya yang manja membuatkan aku cair bila mendengarnya.
"Kita naik motor jelah Bang, jalan sibuk lagi ni." Jelasku bila melihat kereta yang masih lagi bersusun menyukarkan aku untuk mengeluarkan kereta.
"Ok jugak, kita pun sudah lama tak berbual-bual" wajahnya cukup comel bila memberikan senyuman.

Aku sememangnya cukup mesra dengan sepupuku yang sorang ni, sejak dari kecil lagi kami membesar bersama. Malah aku rasa ia seperti adikku sendiri apabila kami keluar dan main bersama-sama sewaktu aku di kampung dahulu. Melihat wajah dan susuk tubuh Mazreen sekarang, terpaku seketika aku. Jika dahulu dengan tubuhnya yang bulat dan pipinya yang tembam, sering menjadi bahan gelakkan kami jika keluar bersama.

Kami sering menjadi tumpuan orang ramai jika keluar makan bersama, orang lain makan sepinggan, tahu-tahu sudah habis tiga pinggan nasi di depanku ditelan oleh Reen. Tapi kini wajah yang comel itu bagaikan hilang dari sanubariku. Berdiri di depanku kini seorang gadis yang cukup ayu dan menghairahkan, mempunyai kulit kuning langsat, muka bujur sirih, berambut panjang dan yang paling aku tidak tahan apabila melihat payudaranya yang mendongak naik walaupun berbadan ramping. Punggungnya jangan ceritalah, walaupun berbaju kebaya tetapi menampakkan kepejalan yang membulat di kainnya. Aku tidak menjangka perubahan yang mendadak terhadap dirinya.

Perjalanan menuju ke rumah Pak Lang tidaklah jauh sangat tetapi terpaksa melalui jalan yang agak sunyi kerana disekelilingnya hanya dipenuhi dengan pokok-pokok getah yang merimbun. Aku mencapai motor Abang Zamri dan terus membonceng Reen menuju ke rumah Pak Lang. Sambil rancak bercerita kisah masing-masing, aku merasakan pegangan tangan Reen di pinggangku merayap ke hadapan. Pelahan-pelahan tangannya mengusap pehaku. Aku yang memakai seluar yang berkain nipis terasa geseran tangan menyentuh segala urat saraf nafsuku. Adik kecilku mula mengembang bila terasa sentuhan demi sentuhan.

"Wah! Bang, begitu besar sekarang anu Abang ni" sambil tangannya mulai mencari tiang tombakku yang dari tadi sudah berdenyut-denyut menahan kegelian dan kesedapan bila diusap-usap.
"Siapa yang jaganya, baja cukup," luahanku antara percaya tidak percaya apa yang berlaku sekarang.

Aku semakin gelisah bila jari-jemarinya mula mengosok-gosok batangku turun dan naik. Aku melihat muka Reen selamba je bila memain-mainkan batangku, aku pula yang rasa seram sejuk bila diperlakukan sedemikian. Jalan yang lurus bagaikan bengkang-bengkok kulalui. Perhatianku terhadap pemanduan sedikit terganggu akibat tindakan berani Reen.

Teringat aku semasa zaman kanak-kanak dahulu, aku sering dijadikan pasangan pengantin bersama Reen kerana budak-budak lain tidak mahu menjadi pasangannya. Aku sering mencium pipinya yang tembam dan kadang-kadang ia melihat aku mandi bogel ketika di sungai bersama rakan-rakan yang lain. Waktu itu apa yang kami fikirkan hanyalah keseronokan dan tidak pandai lagi menilai apa itu seks. Jika dulu tiada perasaan malu untuk menayangkan badan masing-masing dan kadang-kadang aku dan Reen sama-sama mandi bogel di telaga batu belakang rumahnya.

Namun kini kami telah meningkat dewasa dan masing-masing sudah tahu apa itu sentuhan kenikmatan. Aku sememang menunggu peluang yang tidak pernah aku impikan ini. Masuk ke kawasan perkampungan rumah Pak Lang, Aku menarik tangan Reen dari terus memainkan batangku yang masih belum turun-turun sejak tadi kerana aku lihat ada mata yang memerhatikan gelagat kami bila sewaktu melalui kawasan perkampungan ini. Setelah lama dimainkan batangku, aku dapat rasakan ada sedikit cairan membasahi seluarku. Namun tidak menampakan kebasahan di seluarku.

"Sabarlah sikit kalau nak pun, malam masih ada" aku menarik nafas kelegaan kerana sejak tadi resah memikirkan tindakan berani dari sepupuku ini.
"Abang janji ye, malam ini jumpa Reen" melihat wajahnya begitu bersungguh-sungguh.
"Betul ke ni, macam tak caya je" soalku bagaikan terasa seperti bermimpi.
"Itu pun kalau Abang sudi lagi kat budak gemuk ni".
"Ikan sudah depan mata, takkan kucing nak menolak" aku cepat-cepat mencelah takut merajuk pulak budak ni, melepas aku.

Abang Zamri macam tak sabar menunggu malam larut, baru pukul 10.00 malam sudah tak nampak kelibatnya. Aku pun apa kurangnya, kalau Abang Zamri dapat menikmati malam pertama dengan isterinya dan aku pula akan menikmati malam pertamaku dengan Reen yang tak sabar menunggu malam. Bilik yang Reen tumpang kebetulan bersebelahan dengan bilik pengantin, nampaknya malam ni ada dua pasangan yang akan menikmati malam pertama. Aku melihat jam sudah hampir pukul 12 malam dan ramai yang sudah tumbang kerana kepenatan dan ada yang tidur awal kerana keesokkan hari hendak pulang ke rumah kediaman masing-masing.

Aku pun mula merangkak perlahan menuju ke bilik yang Reen tumpangi, kebetulan hanya Reen sahaja yang masih menumpang di bilik itu kerana yang lain sudah pulang ke rumah masing-masing. Aku lihat Reen hanya mengenakan baju tidur yang cukup nipis menampakan seluruh bentuk badannya. Aku melabuhkan badanku disisinya dan tanganku mengejut perlahan tubuhnya agar ia tidak peranjat dengan kehadiranku.

"Reen.. Reen.. Abang datang ni, bangunlah." Aku membisik manja ketelinganya.
"Kenapa lambat?, sampai tertidur Reen tunggu Abang." Tangannya mencubit lembut pipiku dan terukir senyuman di wajahnya.
"Orang masih belum tidur.. Nanti perasaan pulak kehilangan Abang." Jawapku sambil membelai rambutnya.

Aku sudah tidak sanggup lagi menunggu lama kerana nafsu kelakianku sudah sampai kemuncak bila melihat payudaranya yang tidak berlapik itu mekar membukit di sabalik baju tidurnya itu. Aku mula mencium lembut dahinya, matanya, pipinya dan kini mulutku mula bersatu dengan bibir lembutnya yang terasa begitu asyik bila menyedutnya. Reen hanya mampu memejamkan matanya menahan kenikmatan yang dinantikannya sejak siang tadi lagi. Nafasnya kian lemas bila aku menjilat cuping telinga dan memain-mainkan lidahku dilubang telinga kirinya yang menjadi rahsia kelemahan wanita.

"Abang.. Reen benar-benar rindu dengan belaian Abang, dari dulu lagi Abang aje yang sudi berkawan dengan Reen."
"Abang pun tak sangka kita boleh berjumpa lagi.. Dan yang paling Abang tak sangka bila lihat Reen sekarang.. Kecantikkan yang benar-benar asli yang pernah Abang jumpa."

Aku meneruskan penerokaanku, perlahan-lahan aku membuka baju tidurnya. Reen cuba menarik selimut menutup tubuhnya yang sudah bogel tanpa seurat benang pun, mungkin malu kerana ini kali pertama aku menatap tubuhnya bila dewasa. Namun selimutnya hanya sementara menutupi tubuhnya. Melihatkan payudaranya yang tersergam indah, aku terus meramas kedua-duanya seperti Mamak menguli tepung untuk membuat roti canai. Mulutku bersatu kembali dengan mulutnya dan erangan-erangan kecil dari Reen memecahkan kesunyian malam. Aku rasa, Abang Zamri dan isterinya pun asyik melayan bahtera yang baru dibina itu. Malam ini kami sama-sama menikmati malam pertama.

"Arghh.. Urghh.. Gelilah Bang" kelihatan wajahnya masih malu-malu bila kumenatapi tubuhnya.

Keluhan nafasnya turun dan naik bila aku memainkan lidahku ku putingnya yang sudah mengeras itu. Aku sedut putingnya seperti anak kecil yang kehausan dan kadang-kadang ku gigit manja puting payudaranya. Sementara meramas dan menyedut payudaranya, tanganku terus mencari lubuk keindahan yang dimiliki oleh Reen. Jariku dapat merasai kelapangan lalang-lalang yang tumbuh di sebalik cipapnya. Mungkin Reen baru lepas mencukurnya sebab orang tua pernah pesan untuk kebaikan dan kebersihan agar cipapnya sentiasa sihat selalu. Aku pun tak tahu apa yang sihat, yang aku tahu batangku yang sihat membesar di sebalik cipapnya. Aku dapat merasai cairan kelembapan mengalir di sebalik cipapnya.

"Abang, kita buat posisi 69 ye Bang." Luahan Reen sambil menanggalkan baju dan seluarku dan aku turut membantu menanggalkannya.
"Urghh.. Sedapnya, lagi dalam Reen" terasa kenikmatan bila ia memasukkan batangku ke dalam mulutnya.
"Panjang sangatlah batang Abang ni, tak muat mulut Reen" tangannya terus meramas-ramas biji telorku.

Aku pula terus mengelak bibir cipapnya yang sudah naik lecak terkena limbahan air lavanya. Aku lihat tembam juga cipap sepupuku ini dan biji kelentitnya sedikit terkeluar. Aku terus menjilat biji kelentitnya dan jariku mengorek-gorek lubang cipapnya. Terangkat-rangkat punggungnya menahan kegelian dan kesedapan hingga terlepas batangku dari mulutnya.

"Bang cepatlah masuk, Reen sudah tak tahan ni," tangannya terus menarik batangku ke arah cipapnya.
"Sabarlah sikit, Abang belum puas lagi menikmati keenakkan madu segar ni."
"Cepatlah Bang, Reen sudah dua kali klimak ni" terus ia menyandarkan badannya ke sisi katil.

Aku pun menggangkangkan sedikit pehanya agar memudahkan pelayaranku bermula. Aku halakan kepala takukku di lubangnya.

"Wah.. Sedat juga cipap budak ni".

Namun aku tolakkannya perlahan-lahan agar kehangatan batangku dapat dirasai sepenuhnya. Bebekalkan cairan air hangatnya, agak mudah untuk aku menembusi tembok besar China ini. Namun sangkaanku meleset bila jeritannya membuat aku teperanjat.

"Aduhh.. Bang.. Pelan sikit sakit" lelehan air matanya membasahi pipi.
"Zamm! Jangan ganas sangat.. Tak lari gunung di kejar" terdengar suara mak Abang Zamri.
"Maaf Reen, Abang ingat Reen sudah pernah kena.." apa yang kusangkakan terhadap Reen rupanya salah, ia masih mempunyai dara lagi.
"Apaa.! Abang ingat Reen anak ayam, boleh diambil sesuka hati" wajahnya sedikit marah atas kelantangan mulutku yang takde insuran ni.
"Nasib baik orang ingat isteri Abang Zamri yang menjerit" aku membisikkan pelahan ke telinganya.

Namun suasana kembali sunyi bila aku meneruskan pelayaran kembali, aku lihat ada lelehan merah mengalir keluar bila aku menusuk masuk habis batangku ke dalam cipapnya. Kehangatan air hangatnya membuat aku semakin laju menongkah arus kehangatan malam ini. Ahkirnya kenikmatan yang dinantikan membuathan hasil bila renggekan kesedapan terpancar di wajah Reen. Perlahan-lahan kutolak dan kulajukan sedikit tarikanku agar kami sama-sama merasai kenikmatan yang diinginkan.

"Ehmm.. Urhh.. Sedapnya Bang, laju lagi Bang" bergoyang-goyang payudaranya mengikut rentak pelayaranku.

Setelah puas dengan berada di atas kini giliranku pula di bawah, menanti dan menerima hentakan demi hentakan dari Reen. Semakin lama semakin mahir Reen menongkat arus, sampan yang dikemudi terasa hampir karam dipertengahan jalan namun aku terus menahan dengutan-denyutan kenikmatan dari batangku yang tersepit dari kemutan demi kemutan yang sukar untuk kulepaskan.

Yang pendek telah kupanjangkan, yang rendah telah kutinggikan, hutan tebal telah kuredahi, lautan dalam telah kuterokai, langit biru hampir kucapai, kini hanya menanti garis penamat untuk selesaikan pelarianku. Setelah hampir 2 jam kami menghabiskan detik kenikmatan malam pertama ini setelah lama berpisah, kini aku sudah basah keletihan.

"Arghh.. Reen, Abang sudah nak terpancut ni" terasa begitu keras batangku menegang.
"Abang pancut dalam sahaja agar kita sama-sama merasai kenikmatannya.." mulutnya terus memainkan payudara kecilku.
"Arghh.. Urhh.. Sedapnya" tembak demi tembakan kulepaskan ke dalam lubang vaginanya.

Reen memeluk erat badanku dan aku hanya membiarkan batang dilubuk kenikmatannya sehingga batangku mengecil. Lelehan demi lelehan keluar dari cipapnya melecakkan badanku. Kehangatan cairannya memberikan kepuasan yang benar-benar kurasai pada malam ini yang turut dikongsi bersama dengan Abang Zamri. Aku terdampar kelesuan di dalam pelukan Reen.

"Reen.. Kenapa mesti menyerahkan mahkota kesucian Reen kepada Abang?".
"Reen anggap Abang dan macam suami Reen sejak kita menjadi pengantin dari kecil lagi, salahkah Reen memberi kepada orang yang banyak berbudi pada Reen sejak kecil lagi?"

Aku tidak dapat memberikan jawapan atas persoalannya tetapi kenikmatan yang kuberikan pada malam ini kepadanya dapatlah diterima dengan seribu kepuasan yang dikorbankan padaku pada malam ini. Aku terus mencium dahinya dan kami bertarung lagi buat kali kedua pada malam itu kerana esok aku akan kembali semula ke kota dan biarlah kenangan yang kami bina ini akan berpanjangan kerana kesibukan diri masing-masing menyukarkan untuk kami bertemu. Semoga ada sinar buat kami pada hari esok

Menikmati Tubuh Anak Ibu Kost

Kisah ini bermula ketika aku mencari tempat kost di daerah sekitar kampus. Setelah sekian lama berputar-putar, akhirnya sampailah aku di suatu rumah. Lokasinya enak, sejuk dan rindang. Dalam hati aku menjadikan rumah ini sebagai kost cadangan seandainya aku tidak mendapatkan tempat kost. Setelah ngobrol dengan ibu kost tentang masalah harga, datanglah anak ibu kost yang nomor 3, namanya Mbak Desi (itu kuketahui setelah aku kost di situ). Pertama melihat Mbak Desi aku langsung bergetar, gila cantik sekali.


Sempat terselip di benakku untuk berhubungan badan dengannya tapi perasaan itu langsung kusingkirkan sebab di depanku ada ibunya, jadi aku berpura-pura manis dan tersenyum pada Mbak Desi. Setelah sekian lama, akhirnya aku kost di situ. Dan hari-hariku kusempatkan mencuri perhatian ke Mbak Desi, tiap kali kupandangi dia makin kelihatan inner beauty-nya. Begitu cantik dan tidak bosan-bosan dipandang. Dan yang membuatku semangat untuk mengejarnya adalah dia juga memberi respon atas kerlingan-kerlingan mataku dan tingkahku. Walaupun dia sudah bersuami dan mempunyai anak satu, tapi keindahan tubuhnya masih kelihatan, ini terbayang dari baju tidur yang dia kenakan tiap pagi, tipis dan tembus pandang, jadi kalau Mbak Desi berjalan aku selalu ada saja acara untuk mengikutinya entah mandi, ke belakang atau entah apa saja yang dia lakukan.

Dan sesekali kalau rumah sedang sepi, aku berjalan di belakangnya sambil mengocok batang kemaluanku yang selalu tegang bila melihat dia sambil berimajinasi berhubungan badan dengan Mbak Desi. Ini kulakukan beberapa kali, sampai suatu saat ketika aku sedang mengocok batang kemaluanku, tiba-tiba Mbak Desi berbalik dan berkata, "Entar kalau udah keluar di lap ya..." tentu saja aku jadi belingsatan, tapi aku cepat menguasai situasi, dengan berterus terang sama Mbak Desi, "Entar Mbak, tanggung nich..." dan aku pun makin mempercepat kocokanku dengan harapan aku semprotkan di perut Mbak Desi, sebab waktu itu Mbak Desi berbalik dan berhadap-hadapan denganku.

Dan tanpa di sangka Mbak Desi membungkuk dan mengulum batang kemaluanku, tentu saja aku makin terangsang oleh sentuhan-sentuhan lidah Mbak Desi, tampak Mbak Desi mengulum dengan penuh nafsu diiringi oleh sedotan-sedotan dan gigitan kecilnya, sesaat kemudian kemaluanku mulai berdenyut dan makin menegang keras. "Terus Mbak... oh.. oh.. oh... enak Mbak..." bagaikan melayang di awan kepalaku mulai berkunang-kunang, dan Mbak Desi pun sepertinya tahu situasi saat itu, dia pun mulai mengocok dengan tangannya dengan irama cepat. "Ooh.. Mbak.. Mbak.. aku mau keluar Mbak... oh.. oh.. oh... sshh.. shh.. ah..." Crott... croott... keluarlah air maniku banyak sekali membasahi bibirnya berkilat-kilat diterpa sinar lampu dapur.

Dan tanpa pikir panjang aku langsung mengulum bibirnya yang masih dipenuhi spermaku, sambil aku bergerilya di sepanjang dadanya, yang kira-kira berukuran 36. Setelah beberapa saat dia mulai mengendurkan ciumannya dan berkata, "Sekarang bukan waktunya Dik..." Kejadian di dapur itu selalu teringat olehku dan selalu menjadi imajinasiku. Hari berikutnya aku makin sering menggoda dia, tanpa sepengetahuan suaminya. Suatu saat suaminya ada keperluan keluar kota, saat itulah yang kutunggu-tunggu untuk iseng mengajaknya jalan, dengan alasan ingin diantar ke Cihampelas membeli baju. Mbak Desi pun mau, jadilah aku keluar bersama dia. Di tengah perjalanan aku ngobrol dengannya, mengorek tentang rumah tangganya terutama masalah kehidupan seksualnya.

Ternyata dia saat itu sedang suntuk di rumah dan ingin main keluar, langsung saja kusambut kesempatan itu, kuajak dia main ke daerah pegunungan di Lembang. Di sana dingin sekali, dan aku mulai memberanikan diri memegang tangan dan pahanya. Sambil menggodanya, "Mbak dingin-dingin gini enaknya apa ya..." kataku. "Ee... apa ya..." katanya. "Kita sewa hotel aja yuuk.. Mbak Desi kedinginan nich..." katanya lagi. Sebuah permintaan yang membuatku deg-degan, langsung saja kubelokkan ke sebuah hotel yang kelas Rp 50.000-an, "Gimana Mbak, udah anget belum..." tanyaku di dalam kamar. "Anget gimana? tidak ada yang memeluk kok anget..." jawab dia. "Bener nich..." kataku. Langsung saja kudekati dia dan tanpa canggung lagi aku mulai mencium bibirnya, dan dia pun membalas, ternyata dia begitu mudah terangsang oleh ciumanku yang langsung kuteruskan dengan menjilati leher disertai dengan gigitan kecil.

Aku pun mulai bergerilya dengan menelusupkan tanganku di balik kaosnya. Busyet, dia tidak memakai BH di payudara yang berukuran 36B. Aku buka kaosnya dan tampaklah sebuah gundukan 36B dengan puting yang merah kecoklatan. Begitu bersih dan putih tubuhnya, kujilati leher dan pelan-pelan turun ke dadanya. Mbak Desi pun melengus perlahan sambil mengacak-acak rambutku. Hingga sampai saat aku melingkar-lingkarkan lidahku di seputar puting susunya, dia makin keras melenguh, hal itu makin membuat nafsuku memuncak, "Iseep... Dik... iseepp... terusss... aahh..." Kusedot putingnya dan saking memuncaknya nafsuku, kugigit putingnya, dia semakin menggila mendesah-desah tak karuan. Perlahan-lahan aku memasukkan tanganku di balik celana jeansnya.

Oh, begitu lembut bulu kemaluannya disertai dengan basahnya bibir kemaluannya. Kulepas baju dan celananya sampai keadaan telanjang bulat, begitu mulus tubuhnya, sejenak kupandangi tubuhnya dengan tertegun, lalu aku gantian melepas semua baju dan celanaku hingga kami berdua telanjang bulat tanpa selembar benang pun. Kugigit-gigit kecil dan jilati perutnya perlahan-lahan sambil terus turun ke arah pangkal pahanya, terus turun sampai ke telapak kaki kiri dan kanan. Kubalikkan badannya hingga dia tengkurap, lalu dari belakang leher kujilati perlahan-lahan sambil menggigit kecil dan turun, "Ohh... Diikk... terus Dikk... oh... oh... enak Diikk..." erangan Mbak Desi disertai dengan belaian usapan telapak tangan lembutnya.

Terus turun dari punggung ke arah pantat, sampai di pantat kugigit dia saking menahan nafsuku, dia pun meregang menjerit kecil. Lalu hingga tiba di daerah selangkangannya, kulihat kemaluannya merah dan basah berkilat-kilat oleh karena lendir birahi, pelan-pelan kujilati pinggiran kemaluannya dengan gerakan melingkar di pinggir kemaluannya. Aku pun mulai membuka bibir kemaluannya dengan kedua tanganku tampaklah klitorisnya yang sudah menegang berwarna merah. Perlahan-lahan kujilat klitorisnya pelan tapi pasti sambil kugerakkan naik turun sepanjang garis kemaluannya.

Mbak Desi pun makin mengerang, menghempaskan badannya ke kiri dan ke kanan sambil sesekali menjambak rambutku disertai teriakan kecil. Beberapa saat kemudian Mbak Desi mulai mengejang dan bergetar sambil meringis menahan sesuatu, "Ahh... ahh... Dik... aku keluuaar...." sambil menggigit bibirnya. Mbak Desi bangkit lalu mambalikkan badanku hingga aku pun terhempas telentang, dia mulai mencium bibirku, leher dan tibalah di daerah paling sensitifku, di kedua putingku, aku mulai mendesah ketika Mbak Desi menjilatinya, Mbak Desi tanggap akan hal itu, dia terus menjilatinya dan karena aku tidak tahan lagi kusuruh dia menggigitnya keras-keras. Aku pun blingsatan menahan nikmat tak terkira, makin keras gigitannya makin puas kurasakan.

Di tengah kenikmatan itu tiba-tiba ada sesuatu yang merasuk dan menancap di kemaluannku, gila rasanya mau meletup dan pecah kepala ini merasakan kenikmatan itu, ternyata Mbak Desi sambil mengigit putingku dia memasukkan batang kemaluanku ke lubang kemaluannya. "Bless..." batang kemaluanku yang masih kering itu pun terbenam di belahan daging hangat dan basahnya. Aku sempat menggigit dada Mbak Desi karena kenikmatan itu. Perlahan-lahan Mbak Desi menggerakkan badannya naik turun, sedangkan aku hanya terpejam diam menikmati surga dunia itu, "Aah... ah... ah... gila kau Mbak... gila kamu... ah... Mbak pintar sekali... enak Mbak... oh... terus... ah... ah..." aku mengerang kenikmatan. Mbak Desi yang terus menggoyang badannya membungkuk lalu menjilati dan menggigit putingku, satu gaya yang bisa membunuhku dengan kenikmatan, aku pasrah pada situasi. "Bunuh aku dengan tubuhmu Mbak..." kataku, Mbak Desi hanya tersenyum simpul.

Mbak Desi tetap di atasku tapi posisi punggungnya membelakangiku, aku kurang sreg lalu kusuruh dia berbalik lagi, Mbak Desi berbalik lagi dan dia menyodorkan payudaranya ke arah mulutku, aku pun mulai menghisap dan mengulum sekuatku. Tiba-tiba tubuh Mbak Desi bergetar hebat sambil meremas kedua lenganku dan kadang-kadang mencakarku, dia keluar untuk kedua kalinya. Aku berhenti sebentar, supaya kondisi kemaluannya pulih kembali sebab dia sudah mencapai puncak orgasmenya. Aku ganti di atas, perlahan-lahan kuarahkan kemaluanku ke depan bibir kemaluannya, sengaja tidak kumasukkan dulu tapi kubuat main-main dulu dengan cara kuserempetkan ujung kepala kemaluanku ke klitorisnya, dia mulai mengerang lagi. Dengan perlahan kumasukkan batang kemaluanku ke lubang kenikmatannya yang sudah basah oleh

semprotan cairan Mbak Desi. "Bluess..." batang kemaluanku dengan gagahnya maju memasuki liang surga Mbak Desi. "Ooh... Dik... enak Dik... oh... terruus... Dik... ohh... oohh..." sambil tangannya meremas kedua putingku. Aku semakin mempercepat goyangan, setelah beberapa lama keringatku pun membasahi dada Mbak Desi, butir demi butir laknat pun jatuh seiring dengan bertambahnya argo dosaku, tubuh kami berdua berkeringat hingga kami pun bermandi peluh.

Justru hal itulah yang membuatku makin bernafsu. Sambil merem melek aku menikmati hal itu, hingga perutku mulai mengeras, otot perut mulai mengencang siap untuk meledakkan sesuatu, bergetar hebat. "Oh... Mbak aku mau keluar... Mbak... oh... aku mulai keluar Mbak... Keluarin di mana Mbak... dalem ya.. oh... oh..." aku mengerang kenikmatan. "Keluarin di dalam aja Dik, Mbak juga sudah mulai keluar kok... yah... yah... terus Dik... dipercepat... ya begitu... oh... oh terus Dik..." dengan menjerit Mbak Desi terlihat pasrah. "Ooh... Mbak... sekarang... Mbak... oh... ah... ahh... sshh... ah..." "Croot.. croott.. croooooott.. crett..." kusemburkan spermaku di dalam liang kemaluan Mbak Desi, begitu banyak spermaku sampai-sampai tertumpah di sprei.