1. Dapat berhubungan intim dengan mudah tanpa ikatan. Itu sebabnya pria lebih memilih berpacaran terus dibandingkan bila harus cepat-cepat naik pelaminan. Ini biasanya terjadi di negara-negara barat atau yang hidup dengan seks bebas. Mereka dapat menikmati keuntungan memiliki “seorang istri” lewat cara berpacaran daripada sebuah pernikahan resmi.
2. Mereka ingin menghindari perceraian serta risiko finansialnya, seperti harus tetap membiayai mantan istri dan anak-anak dari hasil perkawinan, juga membagi harta.
3. Mereka ingin menunggu sampai berusia lebih tua baru memiliki anak-anak. Soalnya, begitu punya anak, pria umumnya ingin memberi hanya yang terbaik. Termasuk kehidupan serta pendidikan terbaik bagi anak-anaknya.
4. Mereka takut pernikahan menuntut banyak perubahan yang harus dilakukan serta harus mau berkompromi. Ini biasanya pria yang selalu khawatir dengan perubahan.
5. Mereka menunggu sampai bertemu dengan teman sejiwa yang belum juga muncul. Ini biasanya pria yang perfeksionis
6. Mereka menghadapi beberapa tekanan sosial untuk menikah. Karena biasanya jika sudah menikah, status di masyarakat meningkat dan tentu konseksuensi tanggung jawabnya semakin tinggi.
7. Mereka enggan menikah dengan wanita yang telah memiliki anak. Maksudnya, ribet kalo terlalu cepat punya anak
8. Mereka ingin memiliki rumah sebelum memiliki seorang istri. Ini pada pria yang perfeksionis dan kurang percaya diri.
9. Mereka ingin menikmati masa lajangnya sedapat dan selama mungkin. Kalo ini biasanya pria yang kurang sadar tentang pentingnya keturunan bagi hidupnya.
Point 1 sampai 3 merupakan alasan yang umum dilakukan oleh pria di negara dimana seks bebas sudah menjadi tradisi. Sedangkan point 4 sampai 9 biasanya merupakan alasan yang dipakai pria di negara-negara timur termasuk Indonesia.
Mengapa Pria Menunda Pernikahan?
No comments:
Post a Comment